Terlihat seorang gadis dengan long wavy-black hair sedang duduk di jendela kamarnya. Gadis itu bernama Racheline, biasa dipanggil Rachel oleh keluarganya. Dengan perlahan gadis itu bangun dari tempat duduknya dan berjalan menuju kasur yang berada tak jauh dari jendela.

"Ah! Besok ulangan Matematika. Belajar, Rachel! Kau harus Belajar!" Gumam Rachel yang kemudian mengambil buku matematika dari rak bukunya.

"Rachel?" Terdengar sayup-sayup suara dari dapur. "Rachel, ayo makan siang." Terdengar suara itu lagi.

"Okey Mom!" Rachel membalas suara itu kemudian menutup buku matematika nya, setengah berlari menuju dapur.

"Mom masak apa hari ini?" Tanyanya antusias sambil membuka tudung saji di meja makan.

"Sayur sup dan ayam goreng." Jawab mamanya.

"Terlalu biasa, mom." Cibir Rachel ke mamanya.

"Mom sibuk begadang kejar deadline, sayang. Ngomong-ngomong, besok mom mau ke Jerman. Kamu di rumah sendiri gapapa kan ya? Kamu kan udah 17 tahun, Rachel. Bisa kan?" Tanya mamanya sedikit memaksa.

"Uhuk.. What? Germany? Mom? You serious? Berapa hari?" Rachel tersedak.

"Sebulan, mom harus urus perusahaan kita disana, sayang. Kan kamu bisa disini sama Bibi Laila?" Jelas sang ibu sambil mengunyah makanannya.

"Jadi nanti Bi Laila tidur di rumah ini selama sebulan? Ga usah, mom. Rachel bisa sendiri. Bi Laila seperti biasa aja." Jawab Rachel bahagia sambil merencanakan berbagai macam hal tanpa mamanya.

"Okay, janji dulu ke mom kamu ga akan hancurun rumah!" Jawab mamanya.

"Siap, mom! Hehe..."

Dengan terburu-buru, Rachel menghabiskan makan siangnya dan berlari menuju kamarnya untuk membereskan buku dan mengambil tas.

"Mom! Aku berangkat les ya! Besok aku ulangan math!" Teriak Rachel dari dalam kamarnya.

"Okay darling, hati-hati." Mamanya menjawab sambil mencium pipi kanan dan kiri Rachel.

✩20/11/2015✩ 
-Candace Jeanne L.-